JAKARTA - Puasa belum datang, lebaran masih enam minggu lagi. Akan tetapi pemudik sudah sibuk mencari tiket untuk pulang ke kampung halaman. Terbukti, tiket kereta api dari Jakarta ke berbagai daerah di Pulau Jawa untuk kepergian tanggal 25, 26, 27 dan 28 Agustus sudah ludes terjual.
"Kita sudah mulai jual tiket lebaran pada 40 hari sebelum keberangkatan (mulai 16 Juli 2011). Itu rata-rata terjual habis di 1-2 jam pertama penjualan dibuka. Kondisi itu berlanjut hingga hari ini (kemarin)," ujar Kepala Humas Daops I PT Kereta Api, Mateta Rizalul Haq kemarin. Fenomena seperti, lanjutnya, terjadi karena banyaknya cara untuk melakukan pembelian tiket kereta api.
Padahal, setiap hari, PT Kereta Api menjual 11.250 tiket kelas bisnis dan 4800 tiket kelas eksekutif dari Jakarta. Dengan begitu setiap hari sebanyak 16.050 tiket kereta api terjual habis di satu jam pertama penjualan dibuka pada pukul 07:00 WIB. "Kalau dihitung-hitung selama empat hari ini tiket untuk H-7, H-6,H-5,H-4 sudah terjual ludes sebanyak 64.200 tiket ke berbagai tujuan," ungkapnya.
Menurut Mateta cepatnya penjualan tiket kereta itu dikarenakan banyaknya cara untuk membeli. Reservasi tiket kereta selain di stasiun dan Pusat Pelayanan Reservasi (P2R), juga dapat dilakukan melalui Contact Center 121, Agen, Kantor Pos online, ATM BII, BRI, Mandiri, BPD Yogyakarta, BPR Karyajatnika Sadaya, PANIN Bank, NISP, Toko Indomaret di seluruh Jawa, dan bank. "Untuk H-3 akan dijual mulai besok (hari ini-red)," tukasnya.
Dalam rangka penjualan tiket itu, PT KA sudah melakukan penyeragaman waktu penjualan, yaitu untuk tiket KA Komersial, jam buka loket mulai jam 07.00 WIB, sementara tempat penjualan tiket KA Non Komersial (Ekonomi) dilakukan secara langsung pada H-7 di stasiun-stasiun, baik secara online maupun manual. "Khusus untuk KA kelas ekonomi Kertajaya dapat dipesan mulai tanggal 18 Juli 2011," terangnya.
Vice President Public Relation PT KA, SUgeng Priyono menegaskan bahwa untuk tiket kereta kelas ekonomi tidak ada kenaikan karena sudah diatur oleh pemerintah. Sementara untuk tiket komersial yaitu bisnis dan eksekutif diberlakukan system mekanisme pasar. Meski begitu tarifnya tetap tidak akan melebih batas atas yang telah ditetapkan untuk rute tertentu. "Itu nanti fleksibel, tergantung dari permintaan pasar," tegasnya.
Sugeng mengungkapkan, untuk tarif kereta api tambahan akan diberlakukan sama dengan KA Reguler sejenis yang diikutinya. Sementara tarif diskon yang selama ini diberlakukan untuk Lansia, anak, pensiunan pegawai aktif akan tetap ada. PT KA meniadakan tarif khusus yang biasanya diberikan untuk program tertentu pada tanggal 19 Agustus hingga 11 September 2011. "Kita tetap menyediakan gerbong khusus untuk Lansia, Anak-anak dan Ibu hamil," tukasnya.
Untuk teknis pelayanan, lanjut Sugeng, kapasitas yang diijinkan untuk KA Eksekutif atau Argo adalah 100 persen, untuk KA Bisnis 125 persen dan KA Ekonomi 150 persen. Penumpang diarahkan untuk menggunakan KA sesuai reservasi terakhir dan tidak melayani angkutan terusan. "Pembelian tiket untuk antrian dibatasi maksimal empat tempat duduk untuk satu pengantri dengan melengkapi identitas yang berlaku, dicetak satu tiket untuk empat tempat duduk," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar menyatakan tidak akan menerapkan kenaikan harga tiket pada saat lebaran tahun ini. Namun maskapai plat merah ini menghapus tiket promo saat lebaran. "Tarif tiket tidak akan ada kenaikan, hanya begini, kalau lebaran promonya kita tiadakan," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan kemarin.
Garuda sudah melakukan persiapan penerbangan untuk menghadapi lebaran tahun ini. Menurutnya, momen lebaran terjadi setiap tahun sehingga pihaknya sudah terbiasa melakukan persiapan itu. "Ini sudah kita siapkan, operasional sudah kita siapkan dari tahun ke tahun. Jadi lebaran bukan suatu hal yang khusus. Selain itu di saat lebaran bukan hanya orang yang mudik, tapi ada yang ke luar negeri," tandasnya.
Emir mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 30 ribu kursi untuk mengantisipasi adanya pertambahan penumpang mejelang lebaran nanti. Penamabahan kursi dilakukan dengan berbagai cara seperti meningkatkan frekuensi penerbangan ke rute tertentu yang ramai. Dengan adanya penambahan tempat duduk itu maka pendapatan Garuda berpotensi naik sekitar lima persen. "Bisa ada penambahan sekitar lima persen," jelasnya. (wir)
Prediksi Jumlah Pemudik Lebaran 2011
Jenis Transportasi Persentase 2010 2011
Angkutan darat naik 3,4 % 8,629 juta 8,924 juta
Angkutan laut naik 3,42 % 409 ribu 423 ribu
Aangkutan udara naik 15 % 2,156 juta 2,48 juta
Angkutan kereta api turun 5,32 % 3,081 juta 2,917 juta
Total pemudik naik 3,29 % 14,27 juta 14,746 juta
Sumber : Kementerian Perhubungan
- Recent Posts
- Comments
- Degradasi Legitimasi dan Kebutuhan Anggota14 May 2013
- Pengertian Sistem Ekonomi14 May 2013
- PEMIKIRAN KAUM KLASIK J.B. Say (1767-1832)14 May 2013
- ristizona says:wow mantab, update lagi dong. yang banyak..
- Ghafarz project says:Siip gan.. ^_^
- Gothic Save My Name says:nice gan . . .
- Ghafarz project says:Pada dasar.y semua itu tergantung pada perkembangan zaman gan..masyarakat d daerah terpencil juga...
- BaharBlogging says:emang perkembangan teknologi terksesan cepat, tpi apa mungkin pada daerah yang terpencil orang2nt...
- Ghafarz project says:Ada gan..liat aja mhasiswa2 yg ada d skitar agan..pasti bnyak dah..^_^
0 komentar